Islamic literature Headline

Tuesday, April 27, 2010

Membaca Al-quran Dengan Teks Arab Latin

dhimas -

Sebenarnya hal ini telah menggangu pikiran saya semenjak bertahun-tahun. Sampai saat ini saya hanya bisa membaca al-qur‘an hanya dengan teks arab latinnya saja, ttp keinginan saya untuk membaca Al-Qur‘an sangat besar sekali. Sampai-sampai sudah beberapa tahun ini saya telah meng-Khatamkan Alqur‘an hingga beberapa kali. Sebenarnya saya sudah pernah mencoba untuk membaca Al-Quran dengan hurub Arabnya ttp.. Saya hanya mengerti beberapa huruf sambung saja.. Alhamdulillah sampai saat ini saya tidak pernah berhenti untuk membaca Al-Qur‘an walaupun dengan text latinnya saja.. Mohon diberi penjelasan bagaimana hukumnya hal tersebut?

Jawaban:

Bahasa arab bukanlah sekedar bahasa tetapi terkait erat dengan makhraj huruf dan metode membunyikan hufur itu. Dan tiap-tiap huruf dalam bahasa arab memiliki sifat dan cara membunyikan sendiri yang tidak selalu sama dengan bunyi huruf-huruf latin. Misalnya huruf ha (kecil) berbeda dengan huruf ha (besar). Huruf-hurf latin tidak punya padanan yang baku untuk menuliskan kedua jenis huruf tersebut. Kasus yang sama adalah huruf hamzah dengan ‘ain yang keduanya menjadi sama saja dalam aksara latin.

Selain itu, Al-Quran itu tidak sesedarhana bahasa arab dalam membacanya, karena ada tajwidnya. Setiap huruf itu akan berubah pengucapannya ketika bertemu dengan huruf lainnya. Ada mad yang jumlahnya beragam dengan beragam panjang bacaan. Ada berjenis qiraat yang tulisannya tidak sama dengan bacaannya.

Pendeknya, kesemua hukum bacaan itu tidak mungkin bisa dituliskan dengan aksara latin. Padahal yang namanya membaca Al-Quran adalah membunyikannya sesuai dengan apa yang dibunyikan oleh Rasulullah SAW. Meski tidak dengan mengejanya di atas kertas. Bisa saja dengan dihafal luar kepala seperti banyak di lakukan oleh umat Islam.

Cara pengucapan yang unik itu diajarkan dari mulut ke mulut melalui sanad yang kuat dan mutawatir sepanjang zaman. Ini diistilahkan dengan talaqqi. Karena itu membaca Al-Quran tanpa guru langsung bisa dipastikan salah, meski orang itu paham aksara arab atau malah orang arab sekalipun. Karena dalam Al-Quran ada hukum-hukum bacaan yang tidak dikenal dalam kaedah ejaan arab umunya. Tetapi diajarkan secara langsung (interaktif) oleh seorang hafizul-quran yang dalam ilmunya. Bila seorang murid salah membacanya, saat itu juga akan dikoreksi dan diajari cara membacanya dengan benar. Semua itu tidak akan dapat digantikan hanya dengan tulisan saja, bahkan oleh multi media sekalipun.

Karena itu belajar Al-Quran wajib melalui guru (instruktur) yang secara langsung mengoreksi dan membenarkan bacaan seorang murid.

Saat ini ada lebih dri 20 macam metode belajar Al-Quran di Indonesia, masing-masing dengan keistimewaannya. Ada yang bisa mengajarkan hanya dalam tempo 2 jam saja, seseorang sudah bisa membaca AL-Quran. Silahkan anda pilih metode yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi anda. Dan ingat, mempelajari AL-Quran mendatangkan pahala tersendiri di luar pahala membacanya.

Semoga Allah memudahkan anda dalam mempelajari kitab-Nya, Amien.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.


sumber : Syariah Online

Pusat Konsultasi Syariah

0 komentar:

Post a Comment